Home Ubah Sampah Menjadi Eco-Enzyme Dan Kompos Biopori
Ubah Sampah Menjadi Eco-Enzyme Dan Kompos Biopori
Kamis, 07 Agustus 2022 11:48:45
Admin
Ubah Sampah Menjadi Eco-Enzyme Dan Kompos Biopori
Gambar Utama :

DESA BEBAS SAMPAH: UBAH SAMPAH ORGANIK JADI ECO-ENZYM

Seiring dengan pertumbuhan populasi manusia yang semakin tinggi, sampah yang tidak ditangani akan meimbulkan penumpukan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Timbunan sampah ini dapat mengurangi ruang aktivitas manusia dan menimbulkan penyakit sehingga menurukan kualitas hidup manusia. Bergerak dari masalah tersebut, Bupati Bantul memprakarsai Bantul Bebas Sampah 2025 guna menangani permasalahan sampah yang ada. Dalam Perpres No.97 Tahun 2017, Pemerintah menargetkan sampah rumah tangga berkurang sebesar 30% dan penangananya dapat mencapai sebesar 70% di tahun 2025. Dalam mewujudkan cita-cita tersebut, tim KKN PPM UGM Periode 2 Tahun 2022 bersama kelurahan Singosaren mengadakan Sosialisasi Praktik: “Olah Sampah Organik Menjadi Eco-Enzym”. 

Setelah berkunjung ke GSTC (30/07/22) untuk belajar pengolahan sampah organik, ibu PKK Pedukuhan Singosaren 2 sangat antusias untuk mendapatkan pelatihan eco-enzym yang dilaksanakan sabtu pagi, 6 Agustus 2022. Tsalis Siswanti dari Komunitas Eco-Enzym Bantul memberikan pemaparan materi mengenai pengolahan limbah organic menjadi eco-enzym. Pembicara pun membawa berbagai turunan produk dari eco-enzym seperti hand sanitizer, pembersih kloset, pupuk organik, dan masih banyak lagi. Pameran produk turunan ini bertujuan untuk memotivasi ibu PKK agar tergerak memilah sampah dan mengolahnya. Selain pemaparan materi, praktik pun dilakukan bersama peserta dalam membuat eco-enzym dari limbah buah. Harapannya keluar dari acara seminar ini, para peserta mampu melakukan pemilahan sampah secara mandiri dan mengolahnya menjadi produk yang berharga jual tinggi seperti eco enzyme.

Demi mendukung antusiasme peserta mengenai pemilahan dan pengolahan sampah, tim KKN PPM UGM memberikan alat instalasi sederhana mengenai pemilahan sampah organic dan anorganik. Alat instalasi pemilahan sampah sederhana ini berupa gantungan besi dan karung untuk memisahkan sampah kertas dengan plastic, besi, dan kaca. Selain itu terdapat pula alat pemilah sampah organic yang berupa baskom saring. Saringan akan menampung padatan limbah organik dan baskom menampung cairan limbah organic. Selanjutnya, cairan limbah organik dapat langsung disiram ke tanaman. Sedangkan padatan limbah organic dapat dimanfaatkan untuk pembuatan eco enzyme atau kompos. 

Selain memberikan karung sampah dan saringan baskom, Tim KKN PPM UGM juga memberikan instalasi kompos dengan sistem biopori guna menunjang pengolahan sampah di Desa Singosaren. Pelatihan pengolahan sampah diakhiri dengan foto bersama dan penyerahan simbolis perangkat pengolah sampah kepada tokoh masyarakat. Pada akhirnya, langkah kecil dari tim KKN PPM UGM ini, diharapkan dapat menjadi pijakan dalam mewujudkan Bantul Bebas Sampah 2025 dan menciptakan embrio kelompok pengelola sampah dari unit terkecil pemerintah desa.

Gambar 1 :
Gambar 2 :

Sumber : Tim KKN UGM 2022

Komentar
Silakan tulis komentar dalam formulir berikut ini (Gunakan bahasa yang santun). Komentar akan ditampilkan setelah disetujui oleh Admin
CAPTCHA Image
APBDes 2025

Data belum diinput

APBDes 2024

Data belum diinput

Realisasi APBDes 2024

Data belum diinput